Ayah Bunda Harus Beri Contoh Agar Anak Pintar Kelola Uang

Ayah Bunda pastilah menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kan? Termasuk soal bagaimana mereka belajar menghargai uang dan mengelola keuangannya dengan baik sejak dini.

Di sekolah juga begitu. Pendidikan keuangan juga mengajarkan bagaimana anak-anak memiliki perilaku keuangan yang bertanggung jawab.

Tapi sebuah penelitian dari PwC mengindikasikan, orang tua justru bisa menjadi alasan anak gagal menerapkan pelajaran tersebut. Kok bisa?

“Apa yang dipelajari anak tentang uang di sekolah, sering bertolak belakang dengan perilaku orang tua di rumah,” kata Shannon Schuyler dari PwC, seperti dikutip Time.com.

Seorang anak mungkin belajar di sekolah mengenai tingginya biaya pinjaman, tapi pelajaran ini buyar ketika tiba-tiba si ibu mampir ke pegadaian dalam perjalanan pulang sekolah.

Atau, di sekolah guru menjelaskan bahwa belanja di perempatan lampu lalu lintas itu kurang baik. Tiba-tiba si ayah memutar kendaraan dan membeli sesuatu di pinggir jalan raya.

Bisa juga anak melihat perilaku orang tua dengan kartu kreditnya saban hari. Atau kebiasaan orang tua membeli gadget baru saban ada produk yang baru.

Jadi, mau apapun yang dibicarakan guru di sekolah, tentang kebiasaan menabung, dan sebagainya, kalau perilaku orang tua di rumah berbeda, bahkan kontradiktif, maka sia-sialah semua itu.

Ada juga persoalan lain. Ternyata masih banyak orang tua yang belum menganggap bahwa pengelolaan uang adalah skill kehidupan yang penting bagi anak.

Untuk alasan inilah, dari survei yang dilakukan PwC, sebanyak 68 persen guru kemudian membuat pula komponen pembelajaran mengenai pengelolaan keuangan, yang harus dibawa murid ke rumah dan di-share dengan orang tuanya.

Rumah, biar bagaimana pun harus menjadi tempat yang efektif bagi anggota keluarga untuk memiliki perilaku yang cerdas dalam mengelola keuangan.

Ayah bunda harus mengajarkan dan mencontohkan bagaimana mengeluarkan uang yang cerdas, memisahkan dengan jelas antara keinginan dan kebutuhan, dan berpikir mencapai tujuan jangka panjang.
bagian: SD KK 1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Silahkan Hubungi Kami