Pengirim: KB-TK SKK 3

Seringkali orangtua mengeluhkan anaknya yang menolak bila diberi hidangan sayur dengan berbagai alasannya.  Mulai dari tidak menyukai baunya atau rasanya sampai dengan alasan sulit mengunyah dan menelannya. Seringkali pula orangtua putus asa dan akhirnya mengalah dengan sikap penolakan anaknya. Akibatnya,  sampai usia dewasa mereka tetap tidak suka mengonsumsi sayur.  Tidak mengherankan jika pada kenyataannya didapatkan bahwa lebih dari 90% penduduk usia 15 tahun ke atas di Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah.

Tentunya semua tahu bahwa sayur memiliki kandungan kaya vitamin, mineral dan serat serta senyawa fitokimia yang masing-masingnya mempunyai khasiat atau manfaat bagi kesehatan tubuh. Vitamin dan mineral merupakan zat gizi mikro, yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil namun keberadaannya sangat dibutuhkan untuk membantu  proses metabolism makanan sehingga menghasilkan energi.

Selain itu, beberapa vitamin dan mineral memiliki efek sebagai antioksidan yang akan menetralkan radikal bebas dalam tubuh sehingga tubuh dapat terhindar dari risiko berbagai penyakit degeneratif, termasuk proses penuaan dini. Serat, selain untuk melancarkan pencernaan, juga memiliki khasiat untuk menjaga kadar gula dan lemak darah selalu dalam batas normal sehingga mengurangi risiko penyakit kronis tidak menular, seperti tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, obesitas, penyakit jantung ataupun kanker. Sementara senyawa fitokimia telah terbukti dapat pula menurunkan risiko penyakit kronis tidak menular tersebut.

Perlu kiat khusus mengatasi anak yang susah makan sayur. Apa saja tipsnya. Yuk simak penjelasan ini.

1. Beri contoh
Pola makan anak biasanya mengikuti orang tua. Jika sayuran tidak ada dalam menu keseharian di rumah, jangan harap anak Ibu mau memakannya. Biasanya anak-anak makan apa yang mereka ketahui. Dan mereka tidak akan meminta satu makanan khusus jika mereka tidak mengenalnya.

2. Jadikan makan sayur sesuatu yang menyenangkan.
Anak-anak sangat suka bermain dengan berandai-andai menjadi sesuatu. Mereka juga suka permainan. Brokoli bisa mengintimidasi seorang anak yang lebih suka makarani atau keju. Tapi jika mereka berpura-pura menjadi seekor dinosaurus yang harus memakan lima miniatur pohon agar bisa mengejar tyrannosaurus rex, si Kecil dijamin dengan gembira memakan brokoli sebagai miniatur pohon.

3. Ajak Anak terlibat
Anak-anak terkadang lebih tertarik dengan mengkonsumsi makanan jika mereka ikut menyiapkan makanan itu. Ibu bisa mencoba membawa si Kecil ke pasar tradisional. Setelah itu biarkan mereka memilih satu atau dua sayuran untuk dimasak. Hal itu akan membuat si Kecil lebih tertarik untuk memakan sayuran yang dia pilih. Ibu juga bisa mengajak si Kecil belajar menanam sayur-sayuran sendiri. Selain itu, Ibu bisa mengajak si Kecil membersihkan wortel, mencuci kacang, sampai menyiapkan sayuran tersebut di meja untuk makan malam. Itu akan membuat si Kecil bangga dan lebih tertarik untuk makan sayuran.

4. Jangan paksa si Kecil menghabiskan makanan
Salah kaprah terbesar yang dilakukan orang tua adalah memaksakan si Kecil untuk mengkonsumsi makanan yang dia tidak suka agar dia menjadi suka. Padahal, paksaan itu justru menimbulkan pengalaman makan yang negatif bagi si Kecil. Akibatnya, si Kecil akan mengaitkan sayuran dengan perasaan negatif. Dan pengalaman tersebut akan terus melekat.

5. Beri hadiah untuk si Kecil.
Menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan bagi si Kecil bisa mengurangi kecenderungan si Kecil memilih-milih makanan. Si Kecil tentu akan senang jika ia diberi hadiah saat mencoba satu gigitan sayuran yang sebelumnya ia tak suka. Di kemudian hari, si Kecil akan menganggap sayuran tersebut adalah makanan yang sehat. Sebab, hadiah biasanya berkaitan dengan sesuatu yang baik.

6. Berikan makanan yang warnanya beragam
Si Kecil biasanya suka makanan yang beragam warna. Anda bisa mencoba menambahkan sayur-sayuran dengan beragam warna ke piringnya.

7. Bikin sajian makanan dalam bentuk yang menarik di piring
Anak-anak biasanya suka jika makanannya disajikan dengan bentuk-bentuk tertentu di piring mereka. Biasanya si Kecil lebih suka makanan mereka tidak tercampur. Jika Anda membuat bentuk sebuah gambar hati atau wajah tersenyum, si Kecil tentu akan lebih menyukainya.

 

http://www.ayahbunda.co.id/balita-gizi-kesehatan/melatih-anak-agar-suka-makan-sayur

https://www.sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/tips-parenting/7-Cara-Agar-Si-Kecil-Doyan-Makan-Sayur-dan-Buah.html

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Silahkan Hubungi Kami