Dia yang Telah Mereka Tikam
Devotion from Zakharia 12:1-14
Kitab ini sekarang masuk ke dalam pembahasan bencana bagi Yerusalem. Mengapa ada bencana lagi? Bukankah di dalam bagian sebelumnya dalam pasal 8 Tuhan telah berjanji akan memulihkan Israel? Ya. Tetapi mengapa di dalam pasal 12 terjadi kembali bencana-bencana bagi Yerusalem dan Israel? Kitab ini tidak memberitahukan alasannya. Kitab ini lebih memberikan fokus untuk menyatakan bagaimana Tuhan tetap menjaga Yerusalem dan Israel sehingga setiap bangsa yang mengepung akan dihancurkan oleh Tuhan. Tuhan menyatakan penjagaan-Nya dan perlindungan-Nya bagi Yerusalem. Siapakah yang berani menghancurkan kota kesayangan Tuhan? Tuhan sendiri yang akan menghancurkan mereka. Jika Yerusalem sudah berdosa kepada Tuhan, maka Tuhan akan membuang dia. Tetapi jika bangsa-bangsa lain mengepung Yerusalem walaupun Tuhan tidak pernah memerintahkan mereka untuk mengepung Yerusalem, maka Tuhan akan menjaga dan melindungi kota-Nya ini untuk menyatakan kekuatan-Nya. Ayat 7 mengingatkan bahwa segala kemenangan dan kekuatan Yerusalem adalah karena Tuhan, bukan karena manusia. Bukan Daud atau siapa pun yang membuat Yerusalem tegar berdiri, tetapi Tuhan. Tuhanlah yang membangun tembok-tembok Yerusalem dan menjaganya tetap utuh berdiri. Siapa yang berani mengangkat batu Yerusalem akan mendapatkan luka parah. Belas kasihan Tuhan akan membuat Dia mencurahkan kuasa-Nya untuk melindungi Yerusalem dari serangan segala bangsa.
Ayat 10-14 membahas tentang seseorang yang tertikam. Ratapan yang sama dengan ratapan di Megido ketika Yosia terbunuh (2Raj. 23:29; 2Taw. 35:25). Ratapan yang diikuti oleh Daud dan anaknya Natan, Lewi dan kaum keturunannya, Simei (1Taw. 6:17), dan keluarga-keluarga lain. Pemisahan antara para pria dengan istri mereka menunjukkan kebiasaan meratap di dalam keluarga kerajaan.i Ini berarti ada ratapan besar yang dilakukan oleh raja (Daud dan keturunannya, Natan), imam (Lewi dan keturunannya, Simei). Ratapan yang sangat besar ini berkait dengan kematian seseorang yang ditikam dan orang ini mempunyai kedudukan lebih penting daripada Yosia. Mengapa lebih penting? Karena yang meratap adalah raja dan imam yang melampaui generasi yang ada. Ratapan ini adalah ratapan yang lintas waktu dan tentulah ini dilakukan untuk menangisi seorang yang sangat penting.
Yohanes 19:37 memberikan penjelasan bahwa orang yang tertikam itu adalah Kristus. Dialah yang dimaksudkan Zakharia bahwa ada orang yang akan ditangisi setelah sebelumnya ditikam oleh orang yang menangisi. Ini berarti baik keluarga raja, keluarga imam, dan keluarga-keluarga lain yang tidak penting sekalipun sudah menikam Kristus melalui dosa-dosa mereka. Kristus tergantung di kayu salib karena dosa manusia. Dosa kita mengirim Dia ke kayu salib. Dosa kita membuat Dia harus tertikam. Itu berarti kitalah yang membuat Dia tertikam. Entah kita seorang raja, seorang pemuka agama, maupun seorang rakyat biasa, kita semua membuat Kristus harus tertikam di kayu salib. Secara garis besar kita melihat alur yang indah yang dibagikan oleh Zakharia. Kita melihat rencana Tuhan memanggil Israel menjadi umat-Nya, kemudian sifat memberontak yang dimiliki oleh umat-Nya, pemulihan yang Tuhan berikan bagi umat-Nya, perlindungan dan penyertaan, hingga akhirnya mengirimkan Kristus yang akan tertikam oleh karena pemberontakan kita.
Kristus yang rela berkorban segera dikontraskan dengan orang-orang yang menjadi raja tetapi ingin mengorbankan rakyat yang adalah umat-Nya. Kristus rela merendah dan hidup sederhana, bukan karena tidak mempunyai kemuliaan, kemewahan, dan segala pujian, tetapi karena kasih-Nya kepada Bapa dan kasih-Nya kepada manusia membuat Dia rela turun ke dalam dunia dan menjadi manusia. Dia layak menerima semua kuasa dan pertobatan yang sejati karena Dia rela merendahkan diri-Nya.
Untuk direnungkan:
Mari kita renungkan sejenak apa yang telah dibagikan oleh kitab ini. Tuhan memberikan kepada Yerusalem penyertaan-Nya yang sangat berkuasa, tetapi Yerusalem malah menikam Anak Allah yang berinkarnasi menjadi manusia.
Tetapi Kitab ini juga mencatat tentang pemberontakan umat Tuhan sehingga Tuhan menggerakkan bangsa-bangsa asing menyerang mereka. Tuhan membuang umat-Nya, tetapi kemudian kembali mengasihi mereka. Bahkan Tuhan memukul dan menghancurkan bangsa-bangsa yang telah menghancurkan Yerusalem. Tuhan membawa kembali Israel ke tanah mereka dan di sinilah Tuhan menjanjikan tentang Sang Juru Selamat, Anak Daud, Raja Israel. Kitab ini juga memberikan peringatan akan adanya raja-raja kejam yang memerintah, baik yang sudah memerintah maupun yang akan memerintah Israel. Lalu, bagian hari ini membahas tentang penyertaan Tuhan memberikan perlindungan bagi Yerusalem. Tuhan sendiri menjadi pembela dan pelindung umat-Nya. Tuhan menjaga tembok-tembok Yerusalem. Tetapi walaupun sudah mendapatkan begitu banyak berkat, ternyata Israel memberontak kepada Tuhan. Mereka menikam Sang Juru Selamat yang Tuhan kirimkan untuk mereka. Tetapi bukan hanya mereka, keberdosaan kita semualah yang membuat Kristus harus tertikam. Tidak ada yang bebas dari kesalahan “membunuh” Orang Benar yang Tuhan utus bagi kita semua. Marilah kita pikirkan hal ini. Betapa besar dosa kita semua kepada Allah. Dia yang dengan setia terus memanggil kita ternyata harus dibuat berduka karena sifat egois dan sifat cemar kita yang tidak juga hilang. Kita begitu rusak dan begitu jahat sehingga kita tidak lebih baik dari orang Yerusalem yang menikam dan membunuh Kristus yang dikirim untuk mereka. Kebaikan Tuhan yang paling agung, mengirim Anak Tunggal-Nya untuk mati menebus manusia, sekarang diremehkan dengan menjalani cara hidup yang cemar.
Biarlah setiap hari kita mengingat hal ini. Tuhan Yesus diberikan untuk kita tetapi kita menikam Dia sampai mati. Tetapi bukankah kita tidak ikut serta ketika Tuhan Yesus ditikam hingga mati? Secara fisik kita tidak ikut serta. Tetapi karena dosa-dosa kita Dia harus tertikam. Seandainya kita tidak merasa berdosa, apakah kita akan tergerak untuk datang kepada Kristus dengan perasaan hati yang hancur memohon pengampunan dosa? Tentu tidak. Mustahil! Tetapi ketika kita sadar betapa besar peran kita dalam membuat Sang Juru Selamat kita harus mati tertikam dan tergantung di atas kayu salib, barulah perasaan haru, kasih, dan ucapan syukur yang sangat besar mendorong kita untuk kembali kepada Tuhan. Kita yang sudah bertobat dan kembali kepada Tuhan, marilah kita jalani hidup kita dengan kesucian, keadilan, kebenaran, dan cinta kasih. Ingatlah bahwa setiap tindakan yang sebaliknya, setiap kecemaran, hawa nafsu yang menguasai, ketidakadilan, kepalsuan, dan kebencian, serta keserakahan, itulah semua yang membuat Kristus harus terpaku di kayu salib dan mati bagi kita. Tetapi setelah kita semua menerima keselamatan kita, biarlah kita belajar melayani orang-orang lain yang belum mengenal berita Injil. Biarlah kita yang telah dibebaskan benar-benar sadar betapa besarnya anugerah Tuhan.
Doa:
Tuhan, kami bersyukur karena Tuhan menyertai dan memelihara Israel ketika mereka keluar dari Mesir. Tetapi kami memohon belas kasihan-Mu karena kami yang telah begitu jahat dan cemar, kami hanya tahu mementingkan diri, mengabaikan Tuhan, melakukan segala yang cemar, dan kami tidak sadar kalau semua hal-hal itu membuat Kristus harus dipaku di kayu salib. Ampunilah kami ya Tuhan. Sungguh-sungguh kami datang bersujud ke hadapan-Mu, sadar bahwa kami sangat tidak layak, tetapi merasa begitu bersyukur karena diberikan anugerah dapat mengenal Kristus. (JP)