Sejarah Belas Kasihan Tuhan
Devotion from :
Bacaan hari ini merangkum periode waktu yang sangat panjang. Dari Kitab Kejadian hingga kembalinya Israel dari pembuangan. Belas kasihan Tuhan yang pertama adalah ketika Dia memanggil Abraham. Abraham diberikan janji yang begitu limpah, termasuk memberikan tanah perjanjian yang akan dinikmati oleh keturunan Abraham. Begitu besar belas kasihan Tuhan kepada umat pilihan-Nya sehingga Dia mengikat janji kepada Abraham dan menepati janji dengan Abraham tersebut. Lebih dari seribu tahun lewat pun Tuhan tetap memegang setia janji-Nya kepada Abraham. Dia tidak lalai menjalankan apa yang telah Dia janjikan.
Belas kasihan Tuhan yang kembali dirasakan umat-Nya adalah ketika mereka berada di dalam perbudakan di Mesir. Tidak ada yang memedulikan mereka. Tidak ada yang memperhatikan mereka. Tidak ada yang mau berjuang demi hak mereka yang telah diinjak-injak oleh Mesir. Tetapi ketika keadaan mereka terdesak dan tanpa pengharapan, Tuhan berbelas kasihan kepada mereka dan memanggil mereka menjadi umat-Nya, seperti yang telah dijanjikan-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Tuhan menghancurkan bangsa yang maju dan besar seperti Mesir demi sekelompok besar budak ini. Tuhan memberikan kepada mereka hukum Taurat untuk membimbing mereka agar mereka dapat hidup dengan benar di hadapan Tuhan. Tuhan juga sangat sabar menuntun mereka di padang gurun. Berkali-kali mereka mencobai Tuhan tetapi Tuhan tidak pernah memusnahkan mereka sama sekali. Tuhan tetap memelihara mereka di padang gurun. Ketika mereka lapar, Tuhan menyediakan makanan yang mereka perlukan. Ketika mereka haus, Tuhan memberikan kepada mereka air minum. Tuhan memimpin mereka hingga sampai ke tanah Kanaan.
Kasih setia Tuhan juga dirasakan oleh mereka ketika para hakim dan juga para raja berkali-kali menyakiti hati Tuhan. Mereka menyembah berhala yang lain. Mereka mengabaikan Tuhan dan perjanjian mereka dengan Tuhan. Mereka membuang Tuhan dan sujud kepada berhala. Maka Tuhan membuang mereka dan membiarkan mereka tinggal di bawah kuasa bangsa-bangsa lain. Mereka dibiarkan Tuhan karena sakit hati-Nya yang sangat besar atas ketidaksetiaan mereka. Tetapi belas kasihan Tuhan kembali muncul. Tuhan memulihkan kembali mereka dan memanggil kembali mereka ke tanah perjanjian yang telah diberikan-Nya kepada keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub.
Maka ketika mereka sekarang telah dipulihkan oleh Tuhan, para pemimpin memanjatkan seruan kepada Tuhan memohon supaya Tuhan memberikan belas kasihan kepada bangsa ini. Mereka memohon supaya Tuhan menjaga hati bangsa ini dan selalu mengingat bangsa yang sangat cemar dan berdosa ini. Hingga pada zaman Nehemia, Israel masih tunduk kepada raja-raja Persia. Itu sebabnya mereka terus memohon belas kasihan Tuhan supaya Israel dapat kembali dipulihkan dan keadilan dan kebenaran Tuhan akan benar-benar dinyatakan di seluruh umat-Nya.
Untuk direnungkan:
Hal yang paling baik untuk membuat kita semakin mengagumi Allah kita adalah dengan mengenang terus kesalahan yang pernah kita perbuat. Tuhan begitu penuh dengan belas kasihan bagi kita semua. Dia tidak meninggalkan kita walaupun kita lebih layak dibuang oleh Tuhan. Dosa-dosa seperti apakah yang sebenarnya telah kita lakukan? Ada beberapa hal untuk boleh kita renungkan bersama-sama:
- Dosa melupakan pemeliharaan Tuhan. Bangsa-bangsa di bumi, sebelum Tuhan memanggil Abraham, memakan hasil bumi ciptaan Tuhan, menikmati air dari Tuhan, mendapatkan makanan mereka juga dari Tuhan, dan mendapatkan udara yang mempertahankan hidup mereka juga dari Tuhan. Tetapi siapakah yang mereka sembah? Mereka sembah berhala palsu. Tuhan begitu murka, tetapi Dia memanggil umat pilihan-Nya dan mengampuni mereka dari dosa ini. Mari renungkan semuanya ini! Bukankah kita pun sering kali menerima segala yang terbaik dari Tuhan, tetapi memberikan hati kita kepada yang lain? Sadarkah kita betapa tidak pantasnya itu? Jika kita menerima segala sesuatu dari Tuhan, maka Dia harus menjadi segalanya bagi kita. Bukan keluarga kita! Bukan kekasih kita! Bukan pekerjaan kita! Tetapi Tuhan!
- Dosa bersungut-sungut. Orang Israel di padang gurun terus menerus merasa kurang. Mereka benar-benar menguji kesabaran Tuhan dengan minta ini minta itu seolah-olah Tuhan kurang mengerti bagaimana memelihara mereka. Tuhan murka kepada mereka karena pada faktanya Tuhan tidak pernah gagal memelihara mereka walaupun mereka ada di padang gurun. Walau di padang gurun tetap menghasilkan air. Walau di padang gurun tetap mendapat roti dari langit. Tuhan tidak pernah melupakan mereka, tetapi mereka terus bersungut-sungut kepada Tuhan. Kita pun sama berdosanya dengan mereka dalam hal ini. Bukankah kita menuntut ini itu dari Tuhan, seolah-olah cara Tuhan memberkati dan memelihara kita tidak tepat? Bukankah kita lebih sering melihat apa yang kita belum miliki daripada bersyukur untuk apa yang telah kita miliki? Jika di dalam kekurangan, atau di dalam keadaan terdesak, atau di dalam bahaya, kita harus terus bergantung kepada Tuhan dan memohon kepada-Nya. Tetapi memohon berbeda dengan menuntut. Memohon juga berbeda dengan bersungut-sungut. Tuhan menghargai setiap orang yang bergantung kepada-Nya di dalam permohonan untuk segala hal. Tetapi Tuhan murka kepada orang yang hanya tahu bersungut-sungut, merasa kurang ini dan kurang itu, tidak pernah bersyukur untuk apa yang dia telah miliki. Bertobatlah dari sungut-sungut kita itu sebelum Tuhan pukul kita dengan keras!
- Dosa mengabaikan Taurat Tuhan. Para hakim dan para raja yang memerintah di Israel berkali-kali jatuh di dalam dosa karena mengabaikan Taurat Tuhan. Tuhan memberikan firman-Nya untuk menuntun kita hidup bagi Tuhan. Jika kita tidak pernah peduli untuk hidup bagi Tuhan, sama seperti banyak raja-raja Israel tidak peduli Tuhan, maka kita tidak akan pernah merasa firman Tuhan relevan dengan hidup kita. Jika kita tidak memedulikan Tuhan, maka kita tidak berhak mendapatkan pengertian yang limpah dari firman. Siapa yang mau taat, siapa yang mau dibentuk oleh Tuhan, siapa yang mau belajar hidup menyenangkan hati Tuhan, dialah yang akan diberikan hati yang haus akan firman dan memperoleh kelimpahan firman yang akan menuntun hidupnya. Maukah kita mendapatkan bahagia sejati? Hanya ketika kita hidup di dalam Tuhan, kita dapat memperoleh bahagia dari relasi yang dekat dan penuh kasih dengan Dia. Maukah kita hidup di dalam Tuhan? Hanya ketika kita menjalankan firman-Nya, barulah kita akan hidup di dalam Tuhan dengan damai sejahtera-Nya memerintah hidup kita.
- Dosa menyembah berhala. Kerajaan Israel terpecah pada zaman raja Rehabeam karena ayahnya, Salomo, jatuh ke dalam penyembahan berhala. Raja-raja Israel selanjutnya semua menjadi sesat karena jatuh ke dalam penyembahan berhala. Israel dan Yehuda dibuang juga karena penyembahan berhala. Kita pun akan dibuang Tuhan jika kita ternyata tidak pernah sungguh-sungguh menyembah Tuhan. Tanpa sadar kita ditarik ke berhala-berhala palsu ketika kita tidak sungguh-sungguh mengenal siapa Tuhan. Banyak orang tersesat kepada ajaran zaman ini yang menyamakan semua jenis agama. Penyembahan kepada Allah diganti dengan penyembahan diri sendiri atau penyembahan suatu kekuatan asing. Jika kita tidak mau belajar mengenal Tuhan Yesus berdasarkan firman Tuhan, maka kita tidak benar-benar menyembah Tuhan. Mungkin agama di KTP kita tertulis Kristen, mungkin kita pernah ke gereja, tetapi pengenalan akan Allah yang menyelamatkan kita tidak pernah sungguh-sungguh ada.
Doa:
Tuhan, kami sadar akan segala dosa-dosa yang telah kami lakukan. Beberapa hal di atas, atau mungkin bahkan semua hal di atas pernah kami lakukan. Ampuni kami, ya Tuhan. Berikan belas kasihan-Mu kepada kami dan panggillah kami kembali hidup bersama dengan Engkau. Terimalah kami walaupun kami begitu kotor dan tidak layak. (JP)