Nabi di Tempat Asalnya

Devotion from Matius 13:54-58

Tuhan Yesus berada di Nazaret, di tempat Dia dibesarkan. Lukas 4:22-30 menjelaskan dengan lebih detail bahwa orang-orang Nazaret begitu kecewa karena Dia menyinggung mereka dengan mengatakan bahwa Tuhan memilih orang kafir untuk disembuhkan lebih daripada orang Israel (Luk. 4:25-27). Ini membuat mereka sangat marah. Apalagi ini dilakukan oleh Yesus karena Dia memang sengaja tidak mau melakukan banyak mujizat di situ (Mat. 4:58). Mereka tidak mau mendengarkan Dia karena Dia anak Yusuf, seorang biasa yang mereka kenal. Karena keengganan mereka mendengarkan Dia, Dia pun menolak untuk memberikan banyak tanda-tanda mujizat di situ. Ini mengajarkan kepada kita tiga hal tentang anugerah Tuhan melalui Kristus.

  1. Anugerah Tuhan melalui Kristus diberikan secara cuma-cuma, tetapi menuntut respons yang benar.
    Anugerah Tuhan akan Tuhan tarik jikalau orang yang menerimanya mempermainkan anugerah itu, atau tidak bersyukur karena anugerah itu. Siapakah yang berhak menerima sesuatu dari Tuhan? Tidak satu pun anugerah yang kita terima layak kita terima. Semua diberikan meskipun kita tidak layak memperolehnya. Di dalam ayat 54 dikatakan bahwa Yesus mengajar di rumah ibadat mereka. Mereka tidak merenungkan ajaran yang Dia bagikan. Mereka juga tidak tergerak dan menyadari kuasa yang menyertai pengajaran Yesus. Mereka tidak merasakan apa yang dirasakan oleh para murid di dalam Matius 7:28-29. Telinga mereka telah tuli sehingga mereka gagal menangkap kebenaran dari Kristus. Sangat kasihan orang-orang seperti ini. Mereka mendengar, tetapi tidak mengerti kualitas kebenaran yang mereka dapatkan. Siapakah yang lebih kasihan daripada orang-orang yang sudah begitu dekat dengan hikmat sejati, tetapi menulikan telinga untuk mendengar. Kiranya Tuhan mencegah kita semua dari hal-hal seperti ini. Jangan sampai kebenaran firman Tuhan yang begitu agung dan limpah gagal kita dapatkan karena kebodohan kita sendiri. Orang-orang Nazaret menolak Yesus karena Dia adalah anak tukang kayu. Mereka menghina Dia karena hal ini, tetapi gagal melihat kemuliaan-Nya yang melampaui Musa dan Abraham! Yesus lebih agung daripada Abraham! Yesus lebih agung daripada Musa! Yesus lebih agung daripada Daud! Yesus lebih agung daripada Salomo! Yesus lebih agung daripada Elia dan Elisa! Tetapi mereka, orang Nazaret, menolak Dia. Orang-orang Nazaret itu tercatat sebagai sekelompok orang bodoh yang mengabaikan pengajar teragung sepanjang sejarah. Hingga kini sejarah terus memamerkan kebodohan mereka menolak Yesus. Maka, karena orang-orang Nazaret menolak, Yesus tidak banyak mengajar dan memberikan tanda-tanda mujizat kepada mereka. Tuhan Yesus sengaja menyembunyikan identitas-Nya kepada mereka. Mereka tidak layak diberi lebih lagi karena apa yang sudah Tuhan anugerahkan diabaikan, bahkan dihina oleh mereka. Ketika kita mengabaikan, bahkan menghina anugerah Tuhan, maka terkadang Tuhan akan membuat kita kehilangan anugerah itu, dan ketika anugerah itu sudah ditarik, dan tidak diberikan kembali, air mata sebanyak apa pun tidak akan membawa anugerah itu kembali. Mari kita belajar menghargai anugerah yang Tuhan berikan dengan memperlakukannya sebagai sesuatu yang tidak layak kita terima, dan tidak selalu akan kita terima.
  2. Anugerah Tuhan melalui Kristus diberikan dengan cara yang tersembunyi.
    Kristus sendiri pun datang dengan cara yang tersembunyi. Dia lahir di Betlehem di mana tidak ada seorang pun yang tahu bahwa Dia sudah lahir. Dia dibesarkan di Nazaret di mana semua orang menganggap itu adalah kota yang penuh dosa dan kecemaran. Tidak mungkin nabi akan datang dari Nazaret. Lalu Dia juga menjadi manusia yang menderita, bahkan mati di atas kayu salib. Ini benar-benar menyembunyikan kemuliaan-Nya yang mengatasi segala kemuliaan, dan kekuatan-Nya yang melampaui kekuatan dunia ini. Tuhan Yesus datang dengan cara yang tersembunyi. Kemuliaan yang disembunyikan di dalam hina. Kekuatan yang disembunyikan di dalam kelemahan. Allah yang menyembunyikan diri-Nya di dalam wujud seorang manusia yang lemah. Itulah sebabnya anugerah Tuhan di dalam Yesus Kristus juga dinyatakan dengan cara tersembunyi dan diterima oleh orang-orang yang melihat yang tersembunyi itu. Mari kita melatih cara kita melihat kemuliaan Tuhan. Kita sering kali mencari kemuliaan Tuhan di tempat-tempat yang salah. Kita mencari pelayanan yang kelihatan hebat. Kita mencari cara untuk membuat kita atau gereja kita kelihatan paling hebat. Kita berusaha memamerkan “prestasi-prestasi rohani” kita. Tidakkah kita sadar semua itu membuat Tuhan muak? Sampai kapan kita mau membesarkan diri, padahal Yesus Kristus terus merendahkan diri dan menjadikan diri-Nya kecil, meskipun Dialah yang teragung dari semua malaikat sekalipun. Israel mau menjadi penguasa terbesar. Orang Farisi ingin menjadi golongan agama terbesar di Yahudi. Ahli Taurat ingin jadi orang paling berpengaruh di sinagoge dan Bait Suci. Tetapi Yesus tidak ingin menjadi besar. Dia sudah besar! Dia besar bukan karena Dia ingin besar. Dia memang Sang Anak Allah yang maha besar! Dia yang agung tidak berusaha mengejar keagungan. Orang-orang yang kerdil terus berusaha menjadi besar, tetapi Yesus tidak perlu mengejar itu. Tetapi orang-orang yang meneladani Yesus, yang mengutamakan Kerajaan Allah lebih daripada diri sendiri, merekalah yang sanggup melihat kemuliaan di balik kehinaan. Merekalah yang akan melihat Anak Allah di dalam diri Yesus dari Nazaret. Merekalah yang akan melihat Sang Juru Selamat di dalam kehinaan salib Yesus. Merekalah yang akan melihat hikmat ilahi yang sempurna di dalam pengajaran Yesus. Sementara orang lain hanya melihat orang Nazaret yang hina, anak Yusuf si tukang kayu, dan korban politik pemimpin Yahudi yang terbunuh di kayu salib. Yang manakah kita? Kerelaan untuk dikosongkan oleh Tuhan, direndahkan, dan kerelaan untuk mengutamakan Allah dan Kerajaan-Nya, itulah yang akan memampukan kita untuk melihat kemuliaan Kristus ketika seluruh dunia melihat seorang lemah yang hina.
  3. Anugerah Allah melalui Yesus Kristus menunjukkan kesabaran Allah, tetapi juga mendatangkan penghakiman ketika ditolak. Renungkan betapa besar kesabaran Allah!
    Yesus bukan lahir di Nazaret, tetapi Allah justru memilih Nazaret sebagai tempat Dia dibesarkan. Allah mengizinkan Anak Tunggal-Nya disebut dengan sebutan hina, yaitu “orang Nazaret”. Ini adalah sebutan sindiran yang membuat orang meragukan bahwa Yesus adalah seorang nabi. Mengapa Yesus harus dibesarkan di Nazaret? Apakah Allah tidak bisa mengatur sehingga Dia besar di Yerusalem? Dengan cara ini sebutan sindiran “orang Nazaret” tidak perlu ditanggung oleh Yesus (Yoh. 1:46). Tetapi Allah begitu sabar terhadap Nazaret. Bukan saja Dia rela mengutus Anak-Nya untuk berkhotbah di Nazaret, tetapi Dia bahkan mengizinkan Anak-Nya tinggal di situ, bertumbuh, dan menjadi dewasa di Nazaret. Betapa besar kesabaran Allah! Dia memberikan berkat-Nya yang besar untuk tempat yang sebenarnya sangat tidak layak. Tetapi, ketika tempat yang tidak layak itu menolak Allah, betapa besar penghakiman yang harus mereka terima! Jika seorang pengemis diberikan makanan oleh seseorang, lalu pengemis itu menghina dan menolak makanan yang diberikan dengan tulus, bukankah ini penghinaan yang besar? Jika ada satu kota yang begitu rusak sehingga namanya sudah dikenal sebagai kota yang penuh kerusakan, tetapi Allah berbelaskasihan kepada kota itu, lalu kota itu menghina dan menolak Allah, kira-kira apakah penghukuman yang pantas diberikan untuk kota itu? Jika kita merasa diri tidak layak dan hina, lalu kita menerima kasih Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus yang rela mati bagi kita, jangan berani menolak Dia! Jangan hina Allah dengan mengabaikan belas kasihan-Nya bagi kita!

Doa:
Tuhan, tolong kami menyadari anugerah-Mu. Kami tidak ingin menjadi orang-orang yang mengabaikan anugerah besar yang Tuhan izinkan kami dapatkan. Berikan kami juga mata yang sanggup melihat kemuliaan Tuhan dan kebenaran Tuhan, meskipun dinyatakan dengan cara yang tersembunyi. Ajari kami untuk tidak menolak uluran belas kasihan yang Tuhan berikan. Tolong kami, ya Tuhan. (JP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Silahkan Hubungi Kami