Ketidakpercayaan Farisi dan Saduki
Devotion from Matius 16:1-4
Orang Farisi dan orang Saduki merupakan pemimpin Israel yang saling bermusuhan. Mereka berbeda dalam tujuan dan juga dalam doktrin. Orang Farisi percaya bahwa Israel harus memurnikan diri dari pengaruh bangsa-bangsa kafir agar Sang Mesias datang. Orang Saduki percaya bahwa Israel harus memelihara stabilitas politik dengan bangsa-bangsa di sekeliling dan menciptakan kesejahteraan di dalam Israel seperti di dalam bangsa-bangsa lain yang hidup dengan lebih baik. Orang Farisi percaya bahwa ada malaikat dan ada kebangkitan orang mati, orang Saduki tidak percaya satu pun dari hal-hal itu (Kis. 23:8). Tetapi heran di dalam ayat 1 dikatakan bahwa mereka bekerja sama dan sangat akrab di dalam melawan Yesus. Mereka mempunyai musuh yang sama, yaitu Yesus Kristus. Mereka sama-sama mau menjatuhkan Yesus, bahkan membunuh Dia jika saja ada kesempatan.
Maka mereka ingin menjerat Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan jebakan, untuk mempermalukan Dia dan membuat wibawa-Nya turun di mata orang banyak. Mereka minta Dia memperlihatkan tanda yang menunjukkan bahwa Dia adalah Sang Mesias. Ini merupakan suatu penghinaan sekaligus mencobai Tuhan. Kalau Tuhan belum pernah menunjukkan tanda, maka permintaan supaya diberi tanda itu adalah permintaan yang tulus. Tuhan tidak harus mengabulkan permintaan yang tulus untuk meminta tanda, tetapi Dia tidak akan marah karena permintaan itu. Tetapi jika Dia telah menunjukkan tanda-tanda, lalu mereka mengabaikan tanda-tanda itu, maka tentu Tuhan akan menjadi marah jika mereka masih berani meminta tanda. Kebutaan rohani yang menutup mata mereka membuat mereka tidak bisa melihat tanda-tanda yang Yesus telah kerjakan. Kepicikan hati dan kedegilan jiwa mereka membuat mereka terus menolak tanda-tanda maupun pengajaran dari Yesus.
Yesus mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang dapat membaca tanda-tanda langit untuk mengetahui apakah hari akan hujan atau tidak. Mereka tahu hal-hal yang kecil dengan detail dan akurat, tetapi untuk hal yang lebih penting mereka gagal melihat tandanya. Tanda-tanda zaman dinyatakan melalui rencana Allah menurunkan Kristus. Kristus datang ke dalam dunia untuk menggenapi nubuat dalam Perjanjian Lama sekaligus memberikan dasar penebusan bagi Kerajaan-Nya yang akan dinyatakan pada zaman akhir nanti. Apa yang diperlukan supaya orang-orang mengetahui bahwa Dialah Sang Mesias telah dinyatakan. Dan yang pertama menyatakan bukanlah mulut Tuhan Yesus sendiri. Dia adalah Mesias yang diproklamasikan oleh nabi Perjanjian Lama. Dia tidak menunjuk diri-Nya sendiri menjadi Mesias. Dia ditunjuk oleh Allah melalui konfirmasi nabi Perjanjian Lama. Siapakah nabi Perjanjian Lama yang langsung menunjuk kepada Yesus? Yohanes Pembaptis! Yohanes Pembaptislah yang pertama kali memperkenalkan Yesus kepada orang Israel. Ini hal pertama yang tidak bisa dibantah oleh orang Farisi dan Saduki. Tetapi mereka mengabaikan tanda ini dengan menganggap Yohanes Pembaptis bukan nabi (Mat. 21:24-27). Salah satu yang mungkin mereka pakai untuk membuat Yohanes tidak lagi berpengaruh adalah tuduhan bahwa dia tidak melakukan satu mujizat pun. Tetapi strategi ini gagal karena orang banyak tetap menganggap dia nabi (Yoh. 10:41). Tetapi kalau mereka menuduh Yohanes nabi palsu karena tidak membuat satu tanda mujizat pun, sekarang mereka tetap tidak mau percaya kepada Yesus walaupun Dia telah melakukan tanda mujizat lebih banyak dari siapa pun di sepanjang sejarah. Tanda mujizat Yesus inilah tanda kedua.
Tanda pertama adalah konfirmasi dari nabi, yaitu Yohanes Pembaptis, maka tanda kedua adalah semua tanda mujizat yang Tuhan Yesus telah perbuat: Orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan, orang kusta tahir, orang yang kerasukan setan kembali sehat, bahkan orang yang mati bangkit. Apakah tanda-tanda ini masih kurang? Jika tanda-tanda mujizat pun dianggap masih kurang, maka tanda berikut adalah perkataan Tuhan Yesus. Ajaran Yesus Kristus membuktikan bahwa Dia adalah yang diutus oleh Allah (Yoh. 7:16-18). Ajaran-Nya penuh dengan kuasa Allah (Mat. 7:29 dan Yoh. 1:47-50). Tetapi jika ajaran Yesus pun tidak mendapat tempat di hati mereka, maka Tuhan Yesus menyatakan bahwa tanda terakhir adalah tanda Yunus. Tiga hari tiga malam Yunus di perut ikan. Demikian juga Yesus Kristus akan mati dan akan bangkit pada hari yang ketiga. Inilah tanda terakhir yang akan Yesus berikan pada akhir pelayanan-Nya menebus dosa manusia. Orang Farisi dan Saduki sudah menghujat Allah dengan meminta tanda di tengah-tengah tanda-tanda kuasa yang telah dinyatakan. Tetapi kesabaran Yesus Kristus membuat mereka masih diberikan satu kesempatan lagi, yaitu setelah kebangkitan Yesus. Tanda terbesar dan terakhir sebelum penghakiman datang adalah tanda kematian dan kebangkitan Yesus. Yesus telah menubuatkan kematian-Nya sendiri dan kebangkitan-Nya dan menjadikannya tanda bahwa Dialah Sang Mesias.
Orang Farisi dan Saduki benar-benar menjadi gambaran dari umat Tuhan yang palsu dan munafik. Mereka digambarkan penuh dengan kalimat-kalimat yang seolah-olah agung tetapi dengan motivasi menjebak Yesus. Tetapi jawaban Yesus dalam ayat 4 mengatakan bahwa orang Farisi dan Saduki ini mewakili seluruh Israel. Israel dianggap sebagai angkatan yang jahat dan tidak setia. Mereka tidak henti-hentinya melawan Tuhan. Di tengah-tengah karya Tuhan menyatakan diri mereka selalu menolak. Israel melihat Tuhan mempermainkan Mesir dan mendatangkan sepuluh tulah yang menghancurleburkan Firaun dan rakyatnya (1Sam. 4:8), tetapi mereka tetap ragu-ragu dan melawan. Mereka tetap tidak percaya dan terus takut kepada Firaun, bukan kepada Tuhan (Kel. 14:10-11). Mereka lupa penyertaan Tuhan dan takut kepada dunia. Mereka lupa karya Tuhan dan menyembah dewa-dewa asing. Sekarang setelah Anak Allah datang, mereka menolak Dia. Tetapi Tuhan masih berkenan memberikan tanda terakhir kepada Israel, yaitu kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Kalau ini pun tidak dapat meyakinkan mereka, maka mereka tidak lagi mempunyai harapan untuk datang kepada Tuhan. Tuhan akan tutup pintu bagi mereka dan berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Celaka bagi Israel akan menjadi sangat besar jika mereka menolak Kristus.
Apakah tanda yang diperlukan agar manusia menerima Yesus Kristus? Haruskah Yesus Kristus membuktikan diri kepada orang-orang yang sebenarnya sangat memerlukan Dia? Bukankah kita yang harusnya memohon supaya Dia terus menyertai kita? Tetapi pertanyaan orang Farisi dan Saduki seolah mengatakan, “kalau Engkau mau kami terima sebagai Mesias, buktikan dulu diri-Mu! Berikan tanda!” Ini pernyataan kurang ajar yang diucapkan oleh umat yang tengah sekarat kepada Sang Tabib yang datang untuk menolong dan menyelamatkan dia. Kristus adalah Sang Tabib yang datang menolong kita. Sadarilah kalau kita sedang sekarat! Sadarilah kalau kita yang mutlak memerlukan Dia, bukan Dia yang memerlukan kita. Dia adalah raja. Umat yang setia sepanjang zaman adalah milik-Nya. Para malaikat surgawi yang tidak terhitung banyaknya adalah pelayan-Nya. Dia sama sekali tidak memerlukan kita. Tetapi Dia mau memanggil kita. Jangan menghina panggilan-Nya.
Doa:
Tuhan, tolong kami supaya kami tidak mengeraskan hati. Tolong kami untuk menundukkan diri kami kepada Kristus. Tolong kami untuk mengikut Dia dengan sepenuh hati. Tuhan, jagalah iman kami, sehingga kami tidak menjadi seperti orang Farisi dan Saduki, yang menuntut bukti di tengah-tengah karya ajaib Kristus. Tolong kami supaya kami setia kepada-Mu, sebagaimana umat-Mu yang Engkau perkenan menunjukkan hidup yang setia kepada-Mu. (JP)