Berita Salib (2)
Devotion from Matius 20:17-19
Tuhan Yesus kembali memberitakan tentang penderitaan-Nya. Kali ini adalah pemberitaan terakhir sebelum Dia masuk ke Yerusalem. Apakah yang ada dalam pikiran para murid sebelum Yesus masuk Yerusalem? Para murid telah berpikir tentang kemuliaan. Anak Manusia akan naik takhta dan akan memerintah atas umat Tuhan sampai selama-lamanya. Mereka begitu bergairah ingin melihat apa yang terjadi ketika Yesus masuk Yerusalem. Akankah Kerajaan Allah dinyatakan dengan sempurna setelah itu? Tetapi Yesus memberikan pesan penting mengenai salib sekali lagi. Ini dilakukan agar para murid sadar bahwa Yesus harus menderita dulu barulah Dia akan masuk ke dalam kemuliaan-Nya. Sebab di dalam dua peristiwa sebelumnya, yaitu peristiwa orang muda yang kaya, dan jawaban Yesus bagi pertanyaan Petrus, Tuhan Yesus mengatakan bahwa telah tersedia harta bagi mereka yang mengikut Yesus. Bahkan kepada Petrus Tuhan mengatakan bahwa mereka akan memerintah bersama-sama dengan Dia. Tentu ini adalah jawaban yang benar, tetapi yang perlu diketahui seluruh murid adalah bahwa kemuliaan dan takhta kerajaan bagi Yesus hanya terjadi setelah Dia mati di atas kayu salib. Salib adalah jalan satu-satunya menuju takhta mulia Kerajaan Allah! Maka Tuhan mengingatkan kembali para murid bahwa Dia akan segera disiksa dan dibunuh di Yerusalem, tetapi akan bangkit menyatakan kemuliaan dan kemenangan-Nya pada hari yang ketiga.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa Anak Manusia akan diserahkan. Ini merupakan berita yang tersembunyi dari Daniel 7:13-14. Dalam Daniel 7:13-14 Anak Manusia menerima kuasa kerajaan dari Allah. Tetapi di sini Yesus Kristus mengatakan bahwa kuasa itu diterima setelah Dia mati di kayu salib terlebih dahulu. Ini seharusnya mengimbangi pengertian para murid tentang Kerajaan Surga dan pengertian mereka tentang Yesus sebagai Sang Anak Manusia. Tetapi ternyata mereka tetap degil hatinya karena di dalam bagian selanjutnya mereka malah memperebutkan posisi di sebelah kanan dan di sebelah kiri Yesus!
Selain memberikan berita yang utuh tentang Sang Anak Manusia yang diberikan takhta kerajaan setelah Dia menderita dan mati sesuai dengan rencana Allah Bapa, berita salib ini juga merupakan pernyataan tentang kebobrokan para pemimpin dunia dan para pemimpin Yahudi. Pemimpin agama Yahudi dalam zaman Tuhan Yesus akan segera melakukan dosa terbesar yang pernah dilakukan umat Tuhan, yaitu memakukan Sang Anak Allah di atas kayu salib. Nenek moyang mereka terus berdosa kepada Tuhan, tetapi mereka mengambil porsi dosa yang paling besar, yaitu menolak Sang Mesias, dan membunuh Sang Anak Allah di atas kayu salib. Inilah dosa besar yang tidak pernah dilakukan nenek moyang mereka di dalam keadaan yang paling rusak sekalipun. Berita salib ini juga menunjukkan kebobrokan pemerintahan Romawi. Gubernur Romawi akan menyadari bahwa Yesus tidak bersalah, tetapi tidak berkuasa membebaskan Dia karena desakan rakyat banyak. Dia lebih mementingkan karier politiknya dibandingkan dengan melakukan tugasnya sebagai pemimpin politik, yaitu bertindak adil. Para pemimpin politik yang rusak dan para pemimpin agama yang jahat adalah cerminan keadaan dunia kita dari dahulu hingga sekarang.
Selain memberikan pernyataan tentang bobroknya pemimpin politik dan pemimpin agama, Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa Israel masih belum berdaulat. Israel belum pernah lagi memiliki pemerintahan sendiri sejak dihancurkan oleh Babel. Sejak Yerusalem dihancurkan oleh Nebukadnezar hingga saat Yesus disalib, Israel tidak punya raja. Israel terus menerus berada di dalam kuasa dan pengaruh bangsa-bangsa lain. Israel hanyalah bangsa jajahan dan Tuhan Yesus tidak datang untuk memberikan perubahan yang radikal bagi status ini. Tuhan Yesus bukanlah tokoh revolusioner yang mau mengubah kondisi sosial politik Israel dengan dobrakan-Nya. Tuhan Yesus tidak melakukan itu karena yang Dia sedang kerjakan adalah mengubah kondisi dosa manusia. Dialah yang akan menjadi pengantara bagi orang-orang percaya sehingga dengan kematian-Nya Dia mendamaikan kita semua dengan Allah. Inilah hal yang Dia sedang kerjakan. Hanya Dia yang sanggup dan hanya Dia yang rela melakukannya, menerima murka dari Allah di kayu salib demi mendamaikan manusia dengan Allah.
Untuk Direnungkan:
Berita salib adalah berita kemuliaan yang tersembunyi dari dunia ini. Dunia mengenal salib sebagai simbol kekalahan dan kutuk, tetapi Yesus Kristus mengubahnya menjadi simbol kemenangan dan anugerah. Cinta kasih Allah Bapa dinyatakan di atas kayu salib melalui Allah Anak yang dimatikan di atas kayu salib itu! Itulah sebabnya sebagai orang Kristen kita dilatih untuk tidak melihat kemuliaan dunia sebagai tujuan hidup kita. Kita dilatih oleh teladan yang kita dapatkan dari Yesus Kristus bahwa tidak ada bahagia lebih besar, dan tidak ada hidup yang lebih berarti daripada bahagia dan makna yang diperoleh dari ketaatan kepada Allah. Taat sampai mati! Siapa yang kehilangan segala sesuatu dalam pandangan dunia ini karena dia ikut Tuhan, dia sedang menambah dengan sangat limpah segala sesuatu di dalam Kerajaan Surga yang akan datang nanti.
Hal kedua yang menjadi bahan renungan kita adalah seberapa jauh kita siap untuk menjadi pengikut Yesus Kristus? Jika Dia menjadi Juru Selamat kita dengan rela disiksa, diolok-olokkan, dan dimatikan di atas kayu salib, maka sudah seharusnya kita pun rela mengikut Dia dengan mengalami penderitaan dan hinaan, meskipun dalam tingkat yang jauh lebih rendah daripada yang dialami Yesus Kristus. Dunia ini hanya melihat Yesus Kristus menjalani hidup dari Betlehem ke bukit golgota, tetapi kita semua melihat Yesus Kristus menjalani hidup dari Betlehem hingga ke tempat duduk di sebelah kanan Allah Bapa di surga. Dunia tidak tuntas melihat, maka jangan mau mengikuti dunia. Dunia begitu sempit di dalam memandang kemuliaan sejati, maka jangan takut penilaian dunia. Biarlah kita bertekad untuk setia mengikut Yesus Kristus dengan dorongan yang besar untuk meneladani Dia di dalam segala sesuatu, bahkan jika harus menderita di dalam hidup karena mengikut Yesus.
Doa:
Bapa di surga, tolong kami untuk melihat kemuliaan salib Kristus. Tolong kami juga untuk melihat kemuliaan-Nya yang ada di balik salib. Biarlah kami juga melihat kemuliaan yang tersedia bagi kami karena Kristus. Biarlah kami melihat kemuliaan itu di balik segala penderitaan dan kesulitan yang kami alami di dalam hidup ini. Ketika kami mau setia mengikut Tuhan Yesus, kiranya Bapa rela menguatkan kami dan menolong kami untuk tetap setia di dalam meneladani Dia. (JP)