Segala Kuasa telah Diberikan kepada Yesus
Devotion from Matius 28:9-20
Setelah para malaikat memberitakan berita kebangkitan Yesus kepada beberapa perempuan yang mau mengunjungi kubur Yesus, sekarang Yesus sendiri berjumpa dengan para perempuan itu. Yesus memberikan pesan kepada mereka, sama seperti yang pernah dikatakan-Nya sebelum Dia mati, yaitu bahwa Dia akan mendahului para murid ke Galilea (Mat. 26:32). Setelah itu kisah perjumpaan Yesus dan murid-murid-Nya diselingi oleh Matius dengan kisah asal usul kabar berita yang menyebar bahwa murid-murid telah mencuri mayat Yesus. Siapakah yang menyebar berita ini? Para penjaga. Dari manakah asal usul berita ini? Dari rancangan para imam kepala yang mengarang berita ini. Mereka menyogok para penjaga supaya setuju dengan cerita mereka. Konspirasi ini makin kuat karena mereka juga bekerja sama dengan Pilatus untuk tidak menghukum para penjaga tersebut. Berita ini pun mulai menyebar di tengah-tengah rakyat banyak. Tetapi berita yang menyebar dengan dusta ini dibenturkan oleh Matius dengan berita para saksi mata. Yang satu berbicara karena dibayar (yaitu para penjaga), yang lain berbicara karena menyaksikan (para murid). Maka Matius menutup Injil yang ditulisnya ini dengan perbandingan dua macam saksi.
Golongan pertama adalah para penjaga. Dari manakah sumber berita para penjaga itu? Dari imam kepala. Apakah imam kepala tahu bahwa berita itu palsu? Tentu saja. Merekalah yang mengarang berita itu. Lalu, bagaimana caranya mereka menggerakkan para tentara itu untuk menyebarkan berita itu? Dengan memberikan uang yang banyak kepada mereka. Mengapa para serdadu itu tidak takut memberitakan berita bohong padahal mereka telah melihat malaikat yang turun? Uanglah yang meredakan ketakutan mereka. Uang dengan jumlah sangat banyak ternyata bisa memberikan penghiburan dan kekuatan bagi mereka untuk berdusta melawan kebenaran! Mereka bersaksi karena dibayar. Betapa banyak orang seperti ini di dunia ini. Mau kerjakan apa pun, bahkan mengompromikan kebenaran dan ketulusan karena dibayar mahal. Apa yang menggerakkan orang-orang di dunia ini untuk bertindak? Uang! Jika kita masih bersemangat berjuang di dalam hidup karena digerakkan oleh uang, betapa kerdil jiwa kita, dan betapa kerdil ilah kita, yaitu uang. Kita hanyalah penyembah-penyembah uang yang tidak punya pendirian di dalam kebenaran. Uang sangat diperlukan, tetapi uang tidak pernah boleh menjadi alasan kita berjuang di dalam hidup. Kita berjuang untuk suatu hidup, suatu iman yang sejati, dan kita memanfaatkan uang untuk mencapai apa yang kita perjuangkan itu. Para prajurit menyebarkan berita bahwa murid-murid mencuri mayat Yesus, tetapi para murid menyebarkan berita bahwa Yesus bangkit!
Dari manakah berita yang disebarkan para murid? Para murid menyebarkan berita itu karena mereka telah menjadi saksi mata dari kebangkitan Kristus. Tidak mungkin mereka tidak berkata-kata tentang segala sesuatu yang telah mereka saksikan mengenai kematian dan kebangkitan Kristus (Kis. 4:20). Adakah yang membayar mereka untuk menyebarkan berita ini? Tidak. Tidak ada yang membayar. Bahkan mereka rela membayar harga agar berita ini tersebar lebih pesat lagi! Para murid menjadi saksi untuk suatu fakta yang benar. Itulah sebabnya berita yang mereka sebarkan terus menyebar dengan cara yang begitu agung. Di tengah-tengah penganiayaan dan ancaman, di tengah-tengah hambatan dan tekanan, berita itu terus mereka sebarkan dengan berani. Mengapa? Karena mereka adalah saksi, dan karena mereka telah diutus oleh Kristus yang bangkit untuk memberitakan kebangkitan-Nya.
Ayat 16 hingga akhir menuliskan perjumpaan para murid dengan Yesus di Galilea. Mereka segera menyembah Dia, meskipun ada yang masih ragu-ragu. Yesus segera mengutus mereka dengan kalimat yang sangat besar. Segala kuasa di langit dan di bumi sekarang telah menjadi milik Yesus. Apakah sebelumnya kuasa di langit dan di bumi belum menjadi milik Yesus? Bukankah Dia memiliki segala kuasa itu dari kekal sampai kekal? Ya. Tetapi saat ini kuasa tersebut menjadi milik-Nya karena kerelaan-Nya untuk taat. Ketaatan-Nya inilah yang memberikan Dia takhta dan kuasa yang jauh lebih besar daripada Daud. Dia adalah Anak Daud, tetapi Kerajaan-Nya jauh lebih mulia dari Daud sehingga Daud pun sujud menyembah kepada Dia (Mzm. 2:11; 110:1). Tuhan memanggil Daud untuk memerintah atas Kerajaan-Nya. Tetapi Daud tidak sanggup melakukan itu karena Kerajaan Allah itu kekal sedangkan Daud tidak mungkin tidak mati. Maka Tuhan menjanjikan akan mendudukkan seorang Anak yang kekal dan akan bertakhta secara kekal (2Sam. 7:12-13; Kis. 2:29-32). Bukan Daud yang akan bertakhta atas Kerajaan Allah sampai selama-lamanya, tetapi Yesus Kristus, Anak Daud, Anak Allah! Maka Yesus, setelah bangkit, segera akan menduduki takhta-Nya yang adalah milik Allah. Takhta-Nya yang berada di sebelah kanan Allah di surga. Dia menduduki takhta-Nya di surga sambil menantikan penaklukkan yang dilakukan oleh pasukan tentara-Nya di bumi ini. Siapakah pasukan tentara-Nya itu? Kita semua. Mulai dari para rasul, orang Kristen mula-mula, hingga zaman sekarang, kita semualah pasukan yang dimiliki oleh Kristus sendiri. Pasukan yang tidak bergerak karena dibayar. Pasukan yang tidak menyebarkan berita karena dorongan uang. Tetapi pasukan yang memberitakan apa yang telah terjadi. Itulah sebabnya Tuhan Yesus memberikan perintah agar para murid mulai berjuang menjadikan semua bangsa murid Yesus. Mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, Antiokhia, Aleksandria, Persia, Babel, Anatolia, Yunani, Roma, Spanyol, Prancis, Inggris, Afrika, Amerika, Tiongkok, India, Indonesia… Siapakah yang sanggup mencegah berita Injil ini? Siapa yang sanggup menghalangi orang-orang Kristen menjadikan semua bangsa menyembah Kristus dan menjadi murid-Nya? Tidak ada yang sanggup! Bahkan setan pun gemetar melihat apa yang dilakukan para murid dengan kuasa Roh Kudus.
Mari berbagian! Tuhan membangkitkan kita semua untuk meneruskan perjuangan ini. Siapa yang diam dan tidak bergerak berarti dia belum menangkap inti dari Amanat Agung yang Yesus nyatakan pada ayat 19. Jadikan semua bangsa murid! Yang menjadi penekanan bukanlah kata “murid”. Tuhan tidak bermaksud kita hanya mengumpulkan dua atau tiga orang lalu melakukan Kelompok Tumbuh Bersama yang terus hanya membina relasi eksklusif yang sempit. Tekanan ada pada “semua bangsa”. Sudahkah kita menangkap semangat ini? Menjadikan semua bangsa murid. Ini sangat agung, besar, dan penuh penyertaan Tuhan. Yesus mengatakan bahwa Allah Tritunggal akan menjadi segel dari orang-orang yang dimenangkan dari berbagai bangsa. Tuhan juga menyatakan bahwa kuasa-Nya melalui Roh Kudus, yaitu kuasa atas langit dan bumi yang telah menjadi milik Yesus, akan menyertai kita hingga saatnya Yesus, Sang Raja, datang ke bumi untuk mengklaim takhta-Nya. Dialah Raja Agung yang sedang ada di tempat yang jauh, yang memercayakan kepada kita sekalian tugas untuk menjadikan semua bangsa mengenal Dia. Kepada Dialah kita harus bertanggung jawab nanti. Dialah sumber kekuatan kita. Dari Dialah segala kemampuan dan kuasa bagi kita untuk memberitakan tentang Dia. Seluruh bangsa harus mengenal Yesus Kristus dan menyembah Dia. Semua orang harus sujud kepada Yesus Kristus. Sudahkah kita berbagian? Mari mulai berjuang. Keluarga kita, tetangga kita, daerah kita, kota kita, suku kita, mari kita bawa kepada kebertundukan kepada Kristus, Sang Raja. Maukah kita sekarang mengambil komitmen untuk berbagian di dalam perjuangan ini? Seperti dikatakan oleh misionaris bernama William Carey, “mintalah hal-hal besar kepada Tuhan, minta Dia mengerjakannya dengan besar, dan cobalah mengerjakan hal-hal besar itu untuk Tuhan!” Saya sungguh berharap kita sekalian memiliki ambisi besar untuk Dia. Berdoa untuk pengaruh yang besar! Berdoa untuk bangsa kita! Berdoa untuk pengaruh gereja ini di dalam memberitakan Injil! Seluruh bangsa ini harus sujud kepada Yesus Kristus, Sang Raja alam semesta! Dan mari berharap, setelah berdoa kita sekalian rela dipakai dengan total: seluruh hati, seluruh tenaga, seluruh kekuatan, seluruh apa yang ada pada kita, untuk penyebaran berita Injil. Kiranya Tuhan memberkati dan menguatkan kita sesuai dengan janji penyertaan-Nya. (JP)