Umat-Nya Akan Dibebaskan

Devotion from Yesaya 52:1-6

Yesaya menulis tentang dibuangnya kaum Israel dan Yehuda. Asyur dan Babel akan menghancurkan umat Tuhan, dan ini adalah hal yang sangat berat bagi bangsa pilihan Tuhan ini. Mereka harus mengalami kehancuran karena mereka mengabaikan Tuhan mereka dan menyembah ilah-ilah palsu. Meskipun Yesaya sendiri hidup sebelum segala penderitaan dan kehancuran terjadi, tetapi Tuhan memakai dia untuk menyatakan firman Tuhan mengenai apa yang akan terjadi pada umat-Nya. Israel Utara dan kaum Yehuda akan dibuang karena dosa-dosa mereka. Tetapi sampai kapankah Tuhan memurkai umat-Nya? Untuk seterusnyakah? Tidak. Tuhan akan memulihkan kembali Israel. Tuhan akan memulihkan kembali Yerusalem.
Apakah yang dimaksudkan dengan pulih? Pulih tidak hanya berarti keadaan yang bebas dari perbudakan atau pembuangan saja. Pulih berarti menjadi seperti Yerusalem yang sebelumnya, yaitu sebelum mereka dibuang Tuhan. Yerusalem akan dibersihkan dan dimurnikan kembali sehingga dapat menjadi tempat di mana Tuhan disembah dengan sepenuh hati. Maka di dalam ayat 1 dikatakan bahwa Yerusalem harus mengenakan pakaian kehormatan dan menyingkirkan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan dari tengah-tengah mereka. Yerusalem dipulihkan sehingga kemuliaannya sebagai kota milik Tuhan menjadi bersinar kembali. Jika ini yang Tuhan tuntut dari Yerusalem, maka tentulah ini juga yang Tuhan tuntut dari gereja-Nya saat ini.

Gereja harus pulih. Pulih yang dimaksud bukan bebas dari penindasan. Kadang-kadang gereja yang tertindas lebih mampu mempertahankan kesetiaan kepada Tuhan daripada gereja yang berlimpah uang dan memiliki kebebasan. Pulih berarti berlaku sebagaimana seharusnya umat Tuhan berlaku. Takut akan Tuhan, mempertahankan identitas yang murni, dan terdiri dari orang-orang yang telah benar-benar beriman kepada Allah. Tidak ada orang yang imannya palsu di dalam Yerusalem yang telah dimurnikan oleh Tuhan. Gereja harus terdiri dari orang-orang yang sungguh-sungguh beriman dan mau setia kepada Yesus Kristus. Tetapi bagaimana caranya membuat gereja menjadi sekumpulan orang benar yang memiliki iman yang sejati? Hanya ketika firman Tuhan dan ibadah yang sejati terus dipelihara dan dinyatakan di dalam kehidupan semua jemaat. Para pemimpin dan para hamba Tuhan harus dengan ketat menyatakan kebenaran firman dan menuntut semua jemaat untuk belajar menaati apa yang diperintahkan firman Tuhan. Jangan senang dengan keadaan jemaat yang hanya menyukai hura-hura duniawi. Jangan senang kalau gereja hanya mengandalkan keuangan yang kuat. Jangan senang kalau orang-orang yang berada di dalam gereja tidak memiliki pertumbuhan rohani yang sehat. Jangan senang kalau banyak kristen-kristen palsu ada di dalam gereja. Jika ada gereja yang banyak dipenuhi oleh orang-orang seperti ini, maka gereja itu sedang menuju kepada kehancuran. Tuhan tidak berkenan kepada sekumpulan orang-orang yang hanya mengaku di mulut saja bahwa dia adalah orang percaya.

Yesus Kristus datang untuk menebus kita dari keadaan kita yang berdosa. Yesus Kristus melakukan itu sebagai penggenap nubuat dari Yesaya 52 ini. Dialah yang membersihkan Israel dengan sempurna. Dialah yang membawa umat Tuhan, yaitu Israel sejati, yaitu gereja, keturunan Abraham karena iman kepada Kristus, kepada pemulihannya. Israel secara jasmani gagal, tetapi Israel sejati, kumpulan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, adalah umat yang dibersihkan itu. Karena itu biarlah kita menjadi orang-orang yang meninggalkan secara total kehidupan kita yang lama dan berada di dalam keadaan baru yang terus menerus dikuduskan oleh Roh Kudus.

Ayat 1 mengatakan pakailah pakaian kemuliaan dan kehormatan. Ini berarti status yang sekarang menjadi milik umat Tuhan adalah mulia dan hormat. Mulia dan hormat tentu tidak bisa digabungkan dengan hina dan cemar. Dosa membuat kita begitu hina dan cemar. Dosa membuat kita begitu rusak dan merusak pernyataan kemuliaan Tuhan melalui hidup cemar kita. Mari berubah. Mari tanggalkan pakaian kecemaran kita. Mari terjaga! Sadarkah kita kalau kita adalah umat tebusan Tuhan? Jangan biarkan kecemaran kita membuat status kita tidak menjadi nyata. Ayat 2 mengingatkan kita untuk mengebaskan debu. Debu keruntuhan Yerusalem dan debu penaklukkan Yehuda harus ditinggalkan. Debu keberdosaan kita dan keruntuhan hidup cemar kita harus dikebaskan dari kehidupan kita. Dahulu kita dibelenggu oleh dosa. Sekarang kita mempunyai kekuatan di dalam Kristus. Tinggalkan dosa-dosamu! Tidak ada alasan bahwa kita masih lemah dan tidak sanggup mengalahkan dosa. Tuhan Yesus telah menang! Maka mari berjuang dengan segenap kekuatan, karena Tuhan Yesus telah mengalahkan dosa dan maut (Why. 3:21). Jangan mau lagi ditaklukkan oleh dosa. Jangan mau diperbudak oleh kuasa dosa. Kalahkanlah segala kecemaran itu dan kita akan mengalami keindahan hidup yang telah bebas dari dosa. Maukah menang atas dosa dan kecemaran? Tuhan yang telah menebus kita, Tuhan juga yang telah memberikan kekuatan kepada kita. Maka, tanggalkanlah ikatan-ikatan dosa dari hidup kita sehingga kemenangan itu pun menjadi bagian dari hidup kita.

Tetapi sesungguhnya tidak seorangpun sanggup melepaskan belenggu dosa jikalau bukan Tuhan yang memberikan anugerah terlebih dahulu. Israel dapat kembali dari pembuangan karena Tuhan yang memberikan anugerah terlebih dahulu. Tuhan telah menubuatkan melalui Yesaya 52 ini bahwa Yerusalem akan dipulihkan. Pada waktu itu Yerusalem bahkan belum dihancurkan. Tetapi melalui nubuat ini menjadi nyata bahwa pembebasan umat Tuhan dari tempat pembuangan telah menjadi bagian dari rancangan kekal Allah. Demikian juga pembebasan kita dari dosa. Kita tidak bisa membayar penebusan ini. Kita tidak bisa berjuang untuk memperoleh penebusan ini. Yesus Kristus yang membebaskan kita dan menebus kita dengan nyawa-Nya. Inilah satu-satunya cara kita dapat dibebaskan dari belenggu dosa. Tuhan yang memukul Asyur dan Babel sehingga orang Israel bisa bebas. Bahkan jauh sebelum dibuang, Tuhan jugalah yang membebaskan Israel dari Mesir. Israel tidak bisa keluar dari Mesir. Tuhan memberikan pembebasan dari perbudakan di Mesir sebagai anugerah bagi umat-Nya. Saudara dan saya tidak sanggup menang atas dosa jikalau status kita masih belum dibenarkan. Tetapi setelah mengalami pembenaran, barulah kita memperoleh hidup yang baru. Kita berjuang meninggalkan dosa bukan sebagai orang berdosa yang mau meninggalkan dosa-dosanya. Kita berjuang meninggalkan dosa sebagai anak-anak Allah yang telah dibersihkan dan ditebus, yang masih memiliki sifat-sifat dosa lama yang harus dihilangkan.

Biarlah kita mengingat bahwa untuk membebaskan kita, Sang Anak Allah harus kehilangan kebebasan-Nya dan menjadi korban bagi kita. Biarlah kita mengingat bahwa untuk menebus dosa kita, Sang Anak Domba harus disembelih dengan mati di atas kayu salib. Biarlah kita mengingat bahwa untuk memulihkan kita menjadi manusia sejati, Sang Anak Manusia harus disiksa, dihina, dan dibunuh menggantikan kita. Harga yang sangat mahal harus dibayar untuk membebaskan kita dari dosa dan cemar. Menjelang peringatan Natal, biarlah kita terus berdoa diberikan hati yang mengenal karya Kristus yang membebaskan kita, sehingga kita diberikan kekuatan hari demi hari, terus menerus, untuk mengalahkan dosa dan hidup di dalam ketaatan kepada Tuhan. (JP)

× Silahkan Hubungi Kami