Kebesaran Israel dalam pimpinan Raja Salomo
Devotion from:
1 Raja-raja 4:1-34
Bacaan kita hari ini menggambarkan kejayaan Israel di Zaman Salomo. Salomo adalah raja yang berhasil mencapai luas wilayah paling besar di dalam sejarah bangsa Israel. Pemimpin kedua yang mempunyai daerah sama besar, tetapi dengan kondisi jumlah rakyat dan jumlah kekayaan yang jauh lebih rendah, adalah Alexander Jannaeus, raja Yudea pada abad ke-1 SM. Dari perbatasan dengan Mesir hingga sungai Efrat semua dikuasai oleh Salomo. Ini terjadi karena kerajaan Israel di bawah Salomo adalah tipe untuk kedatangan kerajaan damai oleh Kristus. Kerajaan Israel pada Zaman Salomo adalah gambaran untuk Masa Damai Sejahtera yang akan diberikan oleh Anak Daud. Zaman Salomo juga harus damai dan sejahtera karena pada zaman inilah Bait Allah akan dibangun. Bait akan ada di tengah-tengah Israel pada Zaman Damai. Ini adalah gambaran bahwa Bait yang sejati, yaitu Allah Tritunggal sendiri berdiam bersama dengan kita, adalah hal yang akan terjadi pada masa peristirahatan nanti, masa di mana kedamaian sempuran akan terjadi di seluruh bumi (Why. 21:22; 22:3). Kehadiran Allah menggantikan kehadiran bait suci karena bait suci adalah simbol kehadiran Allah. Jika Allah sudah hadir, maka tentu simbol kehadiran sudah tidak lagi perlu. Tetapi simbol kehadiran Allah masih perlu ada sebelum Allah sendiri hadir secara sempurna. Kehadiran simbol ini, yaitu Bait Allah, perlu disertai dengan kedamaian dan kemakmuran. Karena kehadiran Allah nanti akan membawa kedamaian dan kemakmuran, maka simbol kehadiran-Nya pun dibangun pada waktu kondisi Israel sedang jaya, damai, dan limpah. Israel pada Zaman Salomo tidak berperang dengan siapa pun. Daud yang memerangi semua musuh-musuh Israel, dan sekarang Salomo melanjutkan hasil perjuangan Daud dengan membangun Bait Allah di tengah-tengah kedamaian yang Tuhan berikan bagi Israel.
Inilah beberapa gambaran tentang kedamaian dan kepermaian Israel di bawah Salomo:
-
Israel di bawah pemerintahan Salomo memiliki organisasi yang sangat rapi. Salomo mengatur begitu banyak hal dengan hikmat yang luar biasa. Salomo mengatur kepastian ketersediaan pangan, dan dia juga membuat seluruh Israel hidup dengan damai dan sukacita (ay. 20 dan 25). Inilah gambaran yang indah tentang bagaimana keadaan umat Tuhan ketika Tuhan sendiri datang untuk mengambil takhta-Nya.
-
Salomo juga mendapatkan upeti dari Filistin dan bangsa-bangsa lain di tengah-tengah sungai Efrat hingga Mesir. Penaklukan-penaklukan dan kemenangan demi kemenangan yang dialami Daud mencapai puncaknya pada Zaman Salomo. Salomolah yang mencicipi hasil perjuangan Daud untuk menaklukkan daerah-daerah sekeliling Israel. Bahkan Filistin pun, sejak beberapa kali ditaklukkan Daud, sekarang membayar upeti kepada raja Salomo. Ini pun gambaran mengenai wilayah yang akan ditaklukkan ketika Kristus datang kembali. Kristus bukan saja akan berkuasa dari batas Mesir hingga Efrat, tetapi Dia akan berkuasa ke seluruh dunia.
-
Salomo juga mempunyai 40 ribu kereta kuda dan 12 ribu pasukan berkuda. Rakyat Israel pun berjumlah sangat besar (ay. 20). Ini menandakan kekuatan militer yang luar biasa. Meskipun tidak berperang, tetapi Tuhan tambahkan terus orang-orang yang akan memperkuat militer Salomo. Ini melambangkan pasukan-pasukan besar malaikat yang dipimpin oleh Allah sendiri. Kekuatan militer yang besar ini adalah gambaran mengenai kekuatan TUHAN semesta alam.
-
Dan terakhir, Salomo memiliki hikmat yang melampaui siapa pun. Orang-orang besar dari seluruh dunia datang kepada Salomo untuk belajar dari dia. Hikmatnya melebihi semua orang-orang berhikmat pada waktu itu. Pengetahuan Salomo mencakup begitu banyak bidang, dari hewan hingga tanaman. Dari kata-kata hikmat hingga puisi. Tetapi Salomo hanyalah gambaran dari Kristus. Kristus lebih besar dari Salomo (Mat. 12:42). Kristuslah yang menggenapi seluruh janji Allah kepada Daud dan keturunannya.